Begini Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal Dunia

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Bagaimana tutorial mengabdi pada orang tua ketika mereka telah meninggal dunia alias tiada? Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia mengatakan,??????? ?????? ?????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????- ????? ??????? ?????? ???? ????? ???????? ??????? ??? ??????? ??????? ???? ?????? ???? ????? ????????? ?????? ???????????? ???? ?????? ??????????? ????? « ?????? ?????????? ??????????? ????????????????? ??????? ??????????? ??????????? ???? ??????????? ???????? ????????? ??????? ??? ??????? ?????? ??????? ??????????? ???????????? ».




“Suatu saat kami sempat berada di segi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Anak cucu Salimah, ia mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah tetap ada bentuk mengabdi terhadap kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk mengabdi pada keduanya, pen.). (Bentuknya merupakan) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka seusai meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tak sempat terjalin dan memuliakan kawan dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Dalam hadits yang lain, kami bisa menonton bagaimana bentuk mengabdi pada orang tua yang telah meninggal dunia lewat berbuat baik pada keluarga dari kawan dekat orang tua.

Ibnu Dinar meriwayatkan, ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma sempat mengatakan bahwa ada seorang lelaki Badui berjumpa dengan Ibnu Umar di tengah perjalanan menuju Makkah.

Kemudian ‘Abdullah bin ‘Umar memberi salam dan mengajaknya untuk naik ke atas keledainya dan memberbagi sorban yang digunakan di kepalanya. Ibnu Dinar mengatakan terhadap Ibnu Umar, “Semoga Allah memberbagi kebaikan kepadamu, sesungguhnya orang itu merupakan orang Badui dan sebetulnya ia diberi sedikit saja telah bahagia.”

‘Abdlh bn Umr mgtkn,Snghya ayh Bdi trsbt mrpkn knln bik ayahku Umr bn Al-Khtb. Sdngkn sy smpt mndngr Rslllah shllllahu alaihi wa sllam brsbd,

????? ??????? ???????? ?????? ????????? ?????? ????? ???????
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk mengabdi (berbuat baik) merupakan seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552)

Dlm rwyt yg lain, Ibnu Dnar brcrita mngnai Ibn Umr rdhiyallahu anhma, Apbila Ibn Umar berangkat ke Makkah, beliau rutin mengangkat keledai sebagai ganti unta apabila ia merasa jemu, dan ia menggunakan sorban di kepalanya.

Pada sebuahhari, ketika ia berangkat ke Makkah dengan keledainya, tiba-tiba seorang Arab Badui lewat, lalu Ibnu Umar bertanya terhadap orang tersebut, “Apakah engkau merupakan putra dari si fulan?”

Ia menjawab, “Betul sekali.”

Kemudian Ibnu Umar memberbagi keledai itu kepadanya dan mengatakan, “Naiklah di atas keledai ini.”

Ia juga memberbagi sorbannya (imamahnya) seraya mengatakan, “Pakailah sorban ini di kepalamu.”Salah seorang kawan Ibnu Umar mengatakan kepadanya, “Semoga Allah memberbagi ampunan kepadamu yang telah memberbagi orang Badui ini seekor keledai yang biasa kau gunakan untuk bepergian dan sorban yang biasa engkau pakai di kepalamu.”

Ibnu Umar mengatakan, “Aku sempat mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

????? ???? ??????? ???????? ?????? ????????? ?????? ????? ??????? ?????? ???? ?????????
“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk mengabdi (berbuat baik) merupakan seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya seusai meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini merupakan sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).

Bsa shngga pla bntk brbat baik pd org tua mrpkan dngn brsdkah ats nm org tua yg tlah mnnggl dunia.

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan,

????? ?????? ???? ????????? – ??? ???? ??? – ??????????? ??????? ?????? ??????? ??????? ? ??????? ??? ??????? ??????? ????? ?????? ??????????? ??????? ??????? ??????? ? ????????????? ?????? ???? ??????????? ???? ??????? ????? « ?????? » . ????? ???????? ?????????? ????? ???????? ???????????? ???????? ?????????
“Sesungguhnya bunda dari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tak berada di sisinya. Kmdian Sa’ad mngtkan, Whai Rslullah, ssngghnya ibku tlah mnnggl, sedangkan aku pada saat itu tak berada di sampingnya. Apakah berguna apabila aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, berguna.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuntut ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari no. 2756)

Sdkh untk myit bkl brgna bginya brdsrkn kspktn (ijma’) kum mslmn. Lhat Mjmu’ Al-Fatawa krya Ibn Timiyah, 24: 314.

Ada enam faktor yang bisa kami simpulkan bagaimana bentuk mengabdi dengan orang tua ketika mereka berdua alias salah satunya telah meninggal dunia:

Mendo’akan kedua orang tua.
Tdk sdkt mmnt ampnan pd Allh untk kdua org tua.
Memenuhi janji mereka seusai meninggal dunia.
Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tak sempat terjalin.
Memuliakan kawan dekat keduanya.
Bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada.
Semoga bisa diamalkan. Selagi tetap nasib, itulah peluang kami paling baik untuk mengabdi pada orang tua. Sebab mengabdi pada keduanya merupakan jalan termudah untuk masuk surga.

Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

?????????? ???????? ????????? ?????????? ?????? ?????? ???????? ?????? ???????? ???? ?????????
“Orang tua merupakan pintu surga paling tengah. Anda bisa sia-siakan pintu itu alias anda bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Al-Qadhi Baidhawi mengatakan, “Bakti pada orang tua merupakan pintu paling baik dan paling tinggi untuk masuk surga. Maksudnya, sarana paling baik untuk masuk surga dan yang mendampingi pada derajat paling atas di surga merupakan lewat mentaati orang tua dan berusaha mendampinginya. Ad jg ulma yg mngtkn, Di srg ad tk sdkt pntu. Yg pling enjy dmski mrpkan yg plng tngh. Dan sebab untuk bisa masuk surga melewati pintu tersebut merupakan meperbuat keharusan terhadap orang tua.’ (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9).

Kalau orang tua kami tetap nasib, kegunaaankanlah peluang mengabdi padanya meski sesibuk apa pun kita.

Wallahu waliyyut taufiq, hanya Allah yang menyampaikanfik.

Sumber : rumaysho.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90