INILAH !!!Pandangan Islam Atas Teologi Paskah

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Input text here
Paskah merupakan perayaan umat Kristen seluruh dunia yang merayakan kewafatan serta kebangkitan Yesus Kristus - suatu  momen yang mereka yakini sebagai sarana keselamatan mereka.



Islam tak mengetahui paskah, namun Islam meyakini bakal kebenaran Yesus sebagai utusan Allah (nabi) yang benar, yang diutus oleh Allah taala terhadap suku Anak cucu Israel. Bahkan Islam mengajarkan untuk meyakini Nabi Isa serta kitabnya. Allah taala berfirman:

Ketika mengatakan malaikat-malaikat, “Hai Maryam, sesungguhnya Allah swt. memberi engkau berita suka dengan  satu kalimat dari-Nya mengenai seorang anak laki-laki; namanya Al-Masih sa Ibnu Maryam, yang dimuliakan di dunia serta di akhirat, serta ia merupakan dari antara orang-orang dekat terhadap Allah swt.. (Ali Imran: 45)
Namun pemahaman Islam tak sama terhadap apa yang diyakini oleh Kristen saat ini. Islam, tak percaya bahwa Yesus merupakan Anak Tunggal Allah dengan cara literal, melainkan hanya sebagai Anak Tuhan dengan cara metaforik yang mencerminkan nilai kesalehan.

Pada Paskah, umat Islam juga tak setuju mengenai tujuan serta hasil dari penyaliban, bahwa Yesus wafat di tiang salib serta dibangkitkan untuk menebus dosa-dosa manusia. Islam menyaapabilan perspektif yang tak sama.

Yang pertama merupakan dalam tujuan penyaliban. Dalam kepercayaan Kristen, tujuan penyaliban merupakan untuk menebus dosa-dosa manusia, sedangkan Islam meyakini bahwa tujuan penyaliban merupakan sebagai bentuk kebenaran tanda keagungan Tuhan. Bahwa dengan selamatnya Yesus dari penyaliban bakal memperkuat keimanan terhadap Tuhan yang sudah menyelamatkannya. Keyakinan ini didukung oleh nubuatan Yesus sendiri:

Sebab semacam Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia bakal tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. (Matius 12:40)

Muslim meyakini bahwa penyaliban itu bukan mengenai kebangkitan dari kematian (revival) melainkan selamat dari kematian (survival).

Dengan demikian, faktor kedua dari perbedaan ini merupakan, sebagai seorang utusan Tuhan yang benar, Yesus tak mungkin dibunuh di kayu salib oleh para musuhnya. Umat Islam meyakini kematian di tiang salib merupakan kematian terkutuk menurut Alkitab (Ulangan 21:23). Islam percaya bahwa Yesus menyamakan dia dengan Yunus, bahwa sebagaimana Yunus selamat dalam perut ikan, maka begitu juga Yesus  juga selamat dari penyaliban.

Al-Qur'an menegaskan pandangan ini dengan menyebutkan bahwa Yesus diselamatkan dari kematian serta dilindungi oleh Allah taala:

Dan ucapan mereka, “Sesungguhnya kita sudah membunuh Al-Masih, Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah swt.,” padahal mereka tak membunuhnya serta tak pula mematikannya di atas salib, bakal namun ia disamarkan terhadap mereka. Serta, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam faktor ini niscaya ada dalam keraguan mengenai ini; mereka tak mumpunyai pengetahuan yang tentu  mengenai ini melainkan menuruti dugaan; serta mereka  tak membunuhnya  dengan yakin. (Annisa: 157)

Kami  meyakini bahwa Yesus, menghadapi segala rintangan, serta selamat dari cobaan di tiang salib sebab keajaiban besar dari Allah taala, jadi faktor itu memenuhi nubuatannya mengenai Yunus. Upaya para lawan dengan penyaliban sama sekali gagal serta misi Yesus berlanjut dengan berhasil, meskipun ada upaya-upaya penganiayaan untuk mengalahkan Yesus.

Namun sementara Kristen serta Muslim mungkin tak sependapat pada rincian Paskah, tersedia juga kesamaan dalam keyakinan kita. Yaitu Allah taala dengan cara khusus sudah mengutus Yesus, Almasih sebagai saksi kebenaran Allah. Terlepas dari perbedaan kita, umat Islam menghormati saudara-saudara Kristen dalam memperingati Paskah, serta merasakan kecintaan yang sama terhadap Nabi Isa ibnu Maryam.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90