Makna Shalat Berjamaah

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Didalam hadits dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah merupakan 27 kali dibandingkan dengan shalat sendiri. tak sedikit orang Islam berhitung dengan cara kuantitatif seakan-akan dengan meperbuat shalat berjamaah maka ia bakal menabung pahala setidak sedikit 27 kali. Demikian juga ketika di dalam hadis dikatakan bahwa shalat di Masjidil Haram bakal dilipatgandakan pahalanya setidak sedikit seratus ribu kali lipat. Menarik.



Saya pribadi memahami persoalan ini dari segi kepemimpinan serta persatuan Islam. Shalat berjamaah berarti berkelompok dengan panduan seorang imam. Apa yang diperbuat imam bakal diikuti oleh makmumnya, kecuali imam salah. Semua makmum wajib berbaris dengan shaf yang teratur serta lurus. Semua mengikuti arah Imam, alangkah kuatnya organisasi ini. Siapa yang bisa mematahkan shaf yang kokoh? Sayang makna dari keuntungan shalat berjamaah luput dimengerti oleh umat islam! Salah satu kunci kesuksesan dakwah di zaman Rasulullah saw merupakan persatuan. Salah satu tutorial menumbuhkan persatuan tersebut merupakan dengan shalat berjamaah. Kecintaan mereka, disiplin serta keikhlasan mereka dalam menunaikan shalat berjamaah sudah menumbuhkan semangat persatuan serta keberanian yang tinggi diantara mereka. di segi lain hubungan silaturahmi yang penuh kasih sayang semangat erat terjalin diantara mereka. Jadi fotoan umat Islam yang bagai dua jari dieratkan sangatlah nampak di zaman itu.Dalam faktor disiplin serta kecintaan mereka dalam shalat berjamaah kami bisai di dalam salah satu riwayat bahwa seorang sahabat yang telah uzur serta tuna netra setiap hari beliau shalat berjamaah ke masjid mesikipun jaraknya tak bisa dibilang dekat, diceritakan bahwa sahabat tersebut meminta keringanan Rasulullah saw untuk beliau khusus untuk shalat subuh shalat di rumah saja. Rasulullah saw mengizinkan, namun baru berbagai langkah Rasulullah saw meralat bahwa sahabat tersebut tetap menunaikan shalat berjamaah di Masjid. Alangkah tingginya semangat serta disiplin yang terbentuk waktu itu. Bisa kami bayangkan seandainya di Masjid Istiqlal, setiap umat Islam yang berada di dalam radius berbagai kilometer dari Masjid - menunaikan ibadah shalat berjamaah di Masjid lima kali sehari - majid tersebut mungkin tak bakal sanggup menampung, serta kitapun bisa membayangkan akibat persatuan, kecintaan serta kebaikan bakal lebih terbentuk di dalam MAsyarakat. Serta lebih luas lagi musuh-musuh Islam yang menonton pasti bakal gentar menonton persatuan Islam yang terbentuk dari faktor yang paling mendasar sekali.

Contoh dalam faktor ini merupakan di Perancis, Islam yang dari segi prosentase sebetulnya tetap jauh dibandingkan dengan masyarakat orisinil yang beragama non Muslim, namun Islam yang sedikit tersebut telah menjadikannya sebagai 'ancaman' bagi eksistensi umat Kristiani disana. Alangkah tak kami menyaksikan bahwa setiap ibada shalat toko-toko disana hingga tutup sebab orang-orang Islam yang wajib shalat di jalan-jalan serta trotoar, sebab tak tercukupinya Masjid untuk menampung umat Islam yang terus bertambah. Ketakutan itu sewajibnya terbukti tak butuh dirisaukan, sebab terus shaleh serta taatnya seseorang pada agama serta bentuk-bentuk peribadatan, pasti faktor itu bakal mengangkat seseorang bakal terus saleh dengan cara sosial, sebab itu merupakan tuntutan pasti dari Islam. Jadi akibat tersebut bakal terasa di kalangan masyarakat Perancis sendiri. Namun meski bagaimanapun kami pun mengerti ketakutan mereka apabila kami membandingkannya dengan tindakan-tindakan terorisme yang diperbuat oleh 'oknum-oknum' muslim. Jadi Shalat berjamaah adlah faktor yang wajib rutin kami perhatikan, tak sekedar kami berpendapat untuk kepentingan pribadi kita, tak sekedar untuk memenuhi masjid namun lebih dari itu merupakan kami wajib menumbuhkan persatuan Islam, persatuan dalam bermasyarakat serta persatuan dalam beragama.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90