Baca Sebentar : Kisah Nyata: Ini Siksa Kubur Bagi Orang Pelit

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Hakikat manusia nasib di dunia ini merupakan bersosialisasi, saling peduli dengan sesama, share serta siap memberi pertolongan bagi sesamanya yang membutuhkan.Allah SWT menyuruh pada manusia untuk berbuat kebaikan selagi di dunia melewati sedekah. 



Memberbagi bantuan terhadap orang lain dengan ikhlas serta dengan cara sukarela tanpa adanya batasan waktu serta jumlah.Dalam sebuah hadits, Rasulullah sempat membahas, salah satu diantara tiga faktor yang dapat membinasakan manusia merupakan pelit atau bakhil.

Tiga prkra yang membinasakan: rsa pelit yang ditaati, hawa nafsu yg diikuti, serta ujubnya seseorang terhadap dia sendiri” (HR. Thabrani)

Syaikh Manna’ Al Qaththan, seorang ulama Arab Saudi yang lumayan populer sempat menyaksikan sendiri sebuah kisah nyata yang menunjukkan bahwa sikap bakhil serta pelit bakal membikin manusia binasa serta yang lebih mengerikan merupakan memperoleh siksa kubur yang sangat pedih.

Syaikh Manna’ Al Qaththan yang sempat menjadi Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh serta berpengalaman sebagai dosen di universitas Islam ini dikenal sebagai ahli ulumul Qur’an dengan karya fenomenalnya, Mabahits fi Ulumil-Qur’an.

Saat tetap remaja, beliau sempat menjadi seorang anak ‘nakal’. Gara-gara ‘kenakalan’ itulah beliau mengalami kisah yang dapat kami ambil hikmahnya dibawah ini.Di salah satu pedesaan di Kerajaan Arab Saudi, ada seorang saudsupaya kaya raya yang populer sangat bakhil. Mesikipun hartanya sangat tidak sedikit serta uangnya melimpah.Sedikitpun ia tidak mau peduli serta share dengan tetangga serta warga kurang lebihnya. Ia tidak mau menyantuni para kaum miskin, tidak pula mau mengasihi pada anak yatim.

Sampai sebuahketika ia jatuh sakit. Para tetangga yang tahu betul alangkah pelitnya dia, tidak mau menolong serta menjenguknya. Jadilah ia kesusahan serta sengsara dalam kesendiriannya.

Sakit dirasakan seorang diri, tanpa ada yang mau peduli serta mau mengunjungi. Hanya satu orang yang mau datang ke rumahnya, yakni Manna’ Al Qaththan muda.

Sebab peduli dengannya, Manna’ muda sehingga tahu apa saja yang sempat diperbuat oleh orang kaya itu serta bagaimana sifat pelit telah membutakan mata hatinya.

Dalam kondisi sakit parah, si bakhil tersebut menelan satu per satu hartanya yang berbentuk koin emas. Ia tidak mau harta miliknya itu jatuh ke tangan orang lain. Ia terbukti telah berniat mau membawanya ketika mati. Semacamnya, ia juga ingin mempercepat proses sakaratul maut yang sedang dialaminya.

Dan gemparlah pada hari itu. Ketika ajal telah menjemputnya, orang-orang yang ingin memandikannya bimbang serta tidak habis pikir kenapa sangat berat sekali ketika hendak diangkat.

Org ini terkesan tlah tidak terlalu gemuk tpi kok berat sekali y,” bisik tetangganya.

Manna’ Al Qaththan yang tahu rahasianya hanya diam.

Seusai dimakamkan, Manna’ muda pun pulang ke rumahnya. Tetapi, malamnya ia kembali ke pemakaman. Ia bongkar makam orang kaya itu, lalu ia robek perutnya. Rupanya darah mudanya bergejolak ingin menguasai koin emas yang telah dimakan almarhum si bakhil.

Tetapi alangkah terkejutnya, saat menyentuh koin emas tersebut, ia merasakan semacam tersengat listips dengan sengatan yang hebat. Ia gagalkan niat itu serta ia tutup kembali kuburnya.

Berbagai tahun kemudian, seusai bertaubat, Syaikh Manna’ Al Qaththan kembali menceritakan kisah tersebut.

“Kadang-kadang,” kata beliau berkisah, “setrumnya tetap terasa.”

Na’udzubillah… Demikianlah penderitaan orang yang bakhil. Di dunia ia dijauhi manusia, di alam kubur ia mendapat siksa.


Sumber: beritamakkah.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90