Inilah Tata Cara Mandi Junub Khusus Wanita Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Ada share peluang ini yang berjudul Tata Langkah Mandi Junub Spesial Wanita Sesuai sama Tuntunan Rasulullah, saya telah sediakan informasi dari pertama hingga akhir yang dirangkum dari beragam sumber. semoga isi tulisan yang saya catat ini bisa kamu mengerti. Baiklah Kawan dekat, segera saja ni dirinya infonyaSetiap wanita, yang telah baligh, telah tentu bakal mendapatkan siklus bulanan yang tetaplah, menstruasi. Usai menstruasi, seseorang Muslimah diwajibkan mandi junub alias masyrakat kami menyebutnya keramas.



Untuk yang telah menikah, mandi junub kelihatannya nyaris mustahil dikerjakan sebulan sekali. Mungkin saja sepekan sekali. Mungkin saja satu hari sekali. Nah, bagaimana seseorang Muslimah mesti perbuat mandi junub?

Tata langkah mandi untuk wanita, dibedakan pada mandi junub dan mandi setelah haid alias nifas. Untuk tata langkah mandi junub untuk wanita, sama juga dengan tata langkah mandi untuk lelaki, seperti yang telah diterangkan diatas.

Cuma saja, wanita yg mandi junub dibolehkan untk menggelung rambutnya, seprti dijelaskan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau ajukan pertanyaan:

“Wahai Rasulullah, saya seseorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah saya mesti buka gelungan rambutku saat mandi junub? ”

Beliau menjawab: “Jangan (anda buka). Lumayan kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, lalu guyurlah kepala dan tubuhmu dengan air, hingga kamu telah suci. ” (HR. Muslim no. 330).Serta ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan: “Kami (istri-istri Nabi) apabila salah seseorang di antara kami junub, sehingga dirinya mengambil (air) dengan ke-2 telapak tangannya tiga kali lantas menyiramkannya diatas kepalanya, lalu dirinya mengambil air dengan satu tangannya lantas menyiramkannya ke segi badan kanan dan dengan tangannya yang lain ke segi badan yang kiri,” (HR. Bukhari : 277 dan Abu Dawud : 253).

Di bawah ini, simpelan tata langkah mandi junub seseorang Muslimah yang disunnahkan yaitu seperti berikut

Kemauan (Menurut berbagai ulama kemauan itu tempatnya di hati).  Membersihkan tangan terlebih dulu sejumlah tiga kali sebelumnya tangan itu dimasukkan dalam bejana alias sebelumnya mandi.

Bersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri. Membersihkan tangan setelah bersihkan kemaluan dengan menggosokannya ke tanah (atau lantai) alias mungkin dengan memakai sabun.

Berwudhu dengan wudhu yang prima seperti saat bakal shalat. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.

Mengguyur air pada kepala sejumlah tiga kali hingga hingga ke pangkal rambut alias kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (Tak wajib untuk wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).

Mengguyur air ke semua tubuh diawali dari segi yang kanan kemudian yang kiri.

Sesaat untuk mandi lantaran haidh dan nifas, tata langkahnya sama juga dengan mandi junub namun ditambahkan dengan tak sedikit faktor di bawah ini:

1. Disarankan Memakai Sabun
Hal seperti ini berdasar pada hadis Aisyah radhiallahu ‘anha, yang ajukan pertanyaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menerangkan:

“Kalian sbaiknya mengambil air dan daun bidara, lantas wudhu dgn prima. Lalu menyiramkan air pd kepalanya, lantas menggosok-gosoknya agak keras hingga meraih akar rambut kepalanya. Lalu menyiramkan air pada kepalanya. Lalu engkau mengambil kapas bermisik, lantas bersuci dengannya. ” (HR. Bukhari no. 314 & Muslim no. 332)

2. Melepas Gelungan, Hingga Air Bisa Masuk ke Pangkal Rambut
Hadis diatas merupakan dalil dalam soal ini: “lantas menggosok-gosoknya agak keras hingga meraih akar rambut kepalanya…”

Hadis ini tunjukkan tak lebih dengan cuma mengalirkan air seperti mandi junub, namun juga wajib digosok, seperti orang keramas memakai shampo.

Sumber: duniavvanita.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90