Inilah Surganya Para Wanita! Bantu Sebarkan....Aku Bangga Menjadi Ahli Surga!

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Inilah Surga untuk Para Wanita

Tahukah Sahabat  bahwa menjadi istri dan bunda adalah posisi mulia yang bisa mendampingi diri ke surga?Pada sebuahketika, Sesak napas binti Yazid Ashari mendatangi Rasulullah saw dan bertanya, “Ya Rasulullah, ayah dan ibuku kukorbankan untukmu dan aku datang sebagai utusan kaum wanita. 



Engkau adalah utusan Allah bagi kaum laki-laki dan perempuan dan kami sudah beriman pada Allah dan kepadamu.”

Tetapi para wanita, lanjut Asma, rutin tinggal di rumah, dibatasi hijab-hijab, sibuk berkhidmat pada suami, dan mengandung anak. Sementara para lelaki bisa meperbuat amalan yang memborong pahala. Mereka bisa shalat berjamaah 5 waktu di masjid,  shalat Jumat, menjenguk orang sakit, menyertai jenazah, berangkat haji, dan yang paling utama, berjihad fi sabilillah.

“Apabila mereka sedang haji, umrah, dan berjihad, kamilah yang menjaga harta di rumah, menjahitkan baju, dan merawat anak-anak mereka. Maka apakah kami bisa mendapat pahala yang sama dengan mereka?”
Raslullh llu brpling pd pra shbt dn brtny, Pernahkh klian mndngar prtnyaan yg lbh baik dri prtnyan wnita ini?
Para sahabat menjawab, “Kami bahkan tidak menduga kalau para wanita bakal menanyakan faktor itu.”
Kmdian bliau brpling kmbli pd Ssak npas dn brsbd, Dngrkn dn prhtkan dngn sksma llu hnggkan pd pra wnta yg mngrmm k sini. Apabila seorang istri rutin berbuat baik pada suaminya dan memtersanjungkannya, maka kalian bakal mendapat pahala yang sama dengan suami kalian.”

Ikhlas dan Ridha, Pembuka Pintu Surga
Kisah di atas dinukil dari kitab Usudul Ghabah fi Ma’rifatus Sahabah  karangan Ibnu Atsir.  Hadits ini mengfotokan pentingnya peran istri dan ibu. Tanpa adanya mereka yang ikhlas mengurus rumah dan membersamai putra putri tercinta, para suami tidak bakal tenang bekerja dan beribadah. Pantaslah kiranya apabila Allah menjanapabilan pahala yang setara dengan amalan para suami, bahkan juga ganjaran paling atas yang diberbagi pada mereka yang berjihad, yakni surga-Nya.
Dalam hadits lain disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang istri menjaga shalat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatan, dan taat pada suaminya, maka ketika di akhirat dikatakan kepadanya: ‘Masuklah kalian ke dalam surga dari pintu mana saja yang kalian sukai’,” (HR Ahmad).
Hadits yang lain menguatkan pentingnya ridha suami; Nabi Muhammad saw mengatakan: “Siapa saja perempuan yang meninggal dunia dalam keadaan suami ridha padanya, maka dirinya bakal masuk surga,” (HR At-Tirmidzi).

Pahala Hamil, Melahirkan, dan Menyusui
Selama ini, tanpa sadar, kami tidak jarang berpendapat hamil, melahirkan, dan menyusui adalah proses alami yang bakal terjadi ketika perempuan menikah. Jadi tidak sedikit perempuan yang terlihat melalaikan segi spiritualitas dan hanya berfokus pada penjagaan sudut kesehatan saat melewati peristiwa-peristiwa tersebut. Padahal, Islam memberbagi posisi khusus pada para bunda yang mendapat mandat tersebut. Sebagaimana termaktub dalam Surat Luqman ayat 14, “Dan Kami perintahkan terhadap manusia untuk berbuat baik terhadap kedua orangtuanya; ibunya sudah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan terhadap bunda bapakmu, hanya kepada-Kulah kalian kembali.”
Begitu besar keutamaan para bunda yang hamil dan menyusui hingga Allah dengan cara istimewa menyebut proses ini dalam Al-Qur’an berbagai kali. Semacam dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15 dan Surat Al-Baqarah ayat 233. Kedua ayat ini berisi anjuran berbuat baik pada bunda sebab besarnya keutamaan mereka yang sudah melewati kehamilan dengan sulit payah, mempertaruhkan nyawa ketika melahirkan, dan memberbagi saripati tubuhnya dalam bentuk air susu.
Dalam sebuah hadits, Abu Hurairah ra menyebutkan bahwa ada seorang sahabat yang menghadap Rasulullah saw dan bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?” Jawab Rasulullah, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?”Jawabnya, “Ibumu.” Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Jawabnya, “Ayahmu,” (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah).
Ibnu Al-Baththal, penulis kitab Syarh Sahih Bukhari menyebutkan, berdasar hadits ini bunda mempunyai tiga kali hak yang lebih besar dari ayah sebab kerepotan yang mereka alami, yakni selagi hamil, melahirkan, dan menyusui. Dalam hadits yang lain juga disebutkan, “Dan wanita yang meninggal dunia sebab melahirkan itu syahid,” (HR. Abu Daud, 3111, dishahihkan oleh An-Nawawi di Syarh Muslim, 13/62).

Bersabar dalam Mendidik Anak
Pintu lain yang bisa mendampingi seorang bunda mengetuk surga-Nya adalah dengan kesabaran mendidik anak. “Dr Yusuf Qaradhawi mengatakan bahwa sabar adalah induk seluruh adab mulia. Olh sbb it,ksbran wjb dupykn, psn Amrtun Nafisah, pembimbing Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Al Hikmah, Jakarta.
Ketika menjalankan peran sebagai Ibu, kesabaran bakal teruji. Entah sebab beratnya dalam proses mengandung, anak-anak yang sakit jadi sang bunda wajib terjaga sepanjang malam, hingga tingkah polah si kecil yang tidak jarangkali memancing emosi. Knci brsbr, kta ustadzah yg basa dpnggl Amroh in, dngn mnnmkan kyknan bhwa mrka yg sabar bakal mempunyai posisi mulia di segi Allah.
Keutamaan lain yang dijanapabilan Allah pada orangtua yang sabar termuat dalam hadits berikut: Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudian dirinya berbuat baik terhadap mereka, maka anak-anak perempuan tersebut bakal menjadi penghalang dari siksa api neraka,” (HR Muslim).

Dengan segala keutamaan tersebut, yuk, optimalkan peran kami demi meraih surga-Nya!
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90