Menyia-nyiakan Orangtua Sama Saja Mengabaikan Tiket ke Surga Anda

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Tersediakah penyanyi religi yang kalian gemari? misalkan kalian pecinta dari lagu - lagu wali band, seusai itu sesuatu hari menemukan tiket free menyaksikan wali band sekalian makan dan juga photo berbarengan, terlebih lagi tiket transportasi kembali pergi dan juga pengeluaran penginapan di hotel pula dikasih, gimana perasaan kamu? pasti bahagiakan? hendak dipakaikah tiket tersebut? bukankah sangat sayang bila tiket free tersebut disia - siakan dan juga tak dipakai?




begitulah hampir cerminan orang - orang yang mengabaikan dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya , sementara itu mengaku mau masuk ke surga dan juga senantiasa mengatakan cinta pada surga dan juga menginginkan seluruh kenikmatan yang allah janapabilan di dalamnya, tetapi kok tiket ke surganya malah disia - siakan! telahkah kami menyadari kalau orangtua kita, terlebih yang telah berusia lanjut, adalah tiket ke surga untuk diri kita?

“dan tuhanmu telah memerintahkan agar kalian jangan menyembah tak hanya ia dan juga hendaklah berbuat baik terhadap ibu ayah. bila salah seseorang di antara keduanya ataupun kedua - duanya hingga berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, hingga sekali - kali janganlah engkau mengatakan terhadap keduanya perkataan “ah” dan juga janganlah engkau membentak keduanya, dan juga ucapkanlah terhadap keduanya perkataan yang baik. ” (qs al - israa’: 23)

islam mengendalikan kenasiban manusia, tercantum di dalamnya menimpa keharusan anak terhadap orangtua, dan juga apa - apa aja hak orangtua yang harus dipadati oleh anak - anaknya.

dari ayat di atas, apabila disimak betul - betul, jelas terfoto alangkah tingginya kualitas dari lakukanan baik yang dicoba seseorang anak terhadap kedua dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya . kenapa? pada kalimat kesatu ayat tersebut, uraiustadz abdul hasib hasan, lc, tersandingkan 2 perintah allah swt, ialah perintah buat kami tak beribadah kecuali cuma terhadap allah swt, dan juga perintah buat berbuat baik terhadap kedua orangtua.

“kita pasti ketahui keharusan mutlak manusia sejauh nasibnya adalah buat beribadah terhadap allah swt. itu keharusan yang utama, yang amat mendasar, sekalian pula tugas yang amat mulia. nah, bahwa keharusan berbuat baik terhadap kedua orangtua itu disandingkan langsung, tanpa penghalang, dengan keharusan beribadah terhadap allah, ini menampilkan kalau berbuat baik terhadap kedua orangtua itu mengfotokan keharusan yang pula mendasar dan juga sekalian pula lakukanan yang amat mulia, seusai keharusan beribadah terhadap allah swt, ” papar lulusan universitas imam, saudi arabia ini.

simpelnya, tambah ustadz hasib, bentuk kesempurnaan ibadah kami terhadap allah adalah dengan tunduk seluruhnya terhadap allah dalam beribadah terhadap - nya, tercantum di dalamnya kami tunduk terhadap allah yang memerintahkan kami agar berbuat baik dengan semaksimal bisa sehingga terhadap kedua orangtua.

semacam itu kenapa kualitas berbuat baik terhadap kedua orangtua ataupun birrul walidain ini amat besar dan juga amat mulia di segi allah. terlebih lagi allah juga tak tanggung - tanggung dalam berbagi reward terhadap mereka yang berbuat baik terhadap kedua dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya .

menyia - nyiakan tiket ke surga
sebagian hadits menguraikan keutamaan dari birrul walidain ini, di antara lain hadits yang mengisahkan gimana doa orang yang birrul walidain itu mustajab, dikabulkan allah. alkisah tersedia 3 orang yang pergi ke hutan buat mencari kayu. kala akan kembali, hujan turun dengan rimbun, hingga - hingga mereka berteduh dalam sebuahgoa. kemudian, seketika sebuahbatu besar menutup celah goa tersebut. ketiga orang ini terperangkap dalam goa. mesikipun telah didorong sedemikian rupa, batu itu tak jua beralih. kemudian, kata mereka, kami tak hendak bisa keluar dari mari kecuali tiap - tiap kami berdoa dengan mengatakan amal shalih kami (bertawasul pada amal shalih).

seluruh berdoa. salah seseorang di antara mereka berdoa dengan menguraikan gimana pribadinya senantiasa mendahulukan dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya . dirinya tak hendak makan, terlebih lagi tak pula istri dan juga anak - anaknya, saat sebelum dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya makan. dirinya juga berdoa, “ya allah, sekiranya yang saya jalani itu karna perintah engkau, ikhlas karna engkau, hingga keluarkanlah kami dari perangkap ini. ” kesimpulannya, batu itu juga beralih, dan juga mereka bisa keluar dari goa.

balasan yang allah berikan terhadap orang - orang yang berbuat baik terhadap kedua dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya tak cuma berbentuk dikabulkan doa - doanya, tetapi kelak allah pula hendak menghadiahkannya surga.

serupa yang terungkap dalam hadits berikut. sesuatu waktu rasulullah saw lagi duduk berbarengan para kawan - kawannya. seketika, rasulullah mengucapkan “amin” - “amin” - “amin”. sahabat - sahabat yang tersedia di kurang lebih dirinya lalu kaget. “ya rasulullah, kenapa engkau seketika mengucapkan amin hingga 3 kali? ” telisik para kawan.

rasulullah juga mengfotokan kalau pribadinya keberadaan malaikat jibril yang mendampingi 3 perihal dan juga menyuruh dirinya mengucap amin tiap jibril menuntaskan perkataannya. salah satu perihal yang di informasikan jibril terpaut dengan orangtua. kata jibril, celakalah, hinalah, orang yang menjumpai kedua dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya —maksudnya; hadapi nasib berbarengan dengan kedua orangtuanya—tapi perihal itu tak membuat pribadinya masuk surga.

mengapa rasul hingga mengatakan demikian? jawabannya satu. karna ini menampilkan menyesalnya orang yang tak berbuat baik terhadap kedua dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya . sementara itu dengan nasib berbarengan dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya , ia mempunyai peluang yang amat besar buat berbuat baik terhadap mereka. peluang yang berganjar tiket untukmemasuki surga allah. hingga abai pada mengurus dan juga mengasuh orangtua sama dengan menyia - nyiakansebuah tiket ke surga.

bahwa sedemikian besar balasan yang allah berikan, kemudian kenapa kami dengan mudahnya mengabaikan keharusan berbuat baik terhadap kedua orangtua ini?

bisa sehingga tersedia sebagian keadaan yang memunculkan seorang tak melangsungkan keharusan tersebut. semisal, semasa kecil si anak tak menemukan perlakuan yang baik dari dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya , ataupun anak enggan mengasuh orangtua dengan sebab cuma hendak merepotkan, ataupun dengan cara ekonomi anak berketidak lebihan hingga - hingga takut tak mampu penuhi kebutuhan orangtua, dan juga sederet sebab yang lain.

tetapi bagaimanapun, tegas ustadz hasib, hambatan - hambatan tersebut sebaiknya tak diperuntukan dalih buat tak berbuat baik ataupun mengasuh kedua orangtua kita. dengan mempunyai, melahirkan, mengasuh kita, dan juga membesarkan, itu aja telah sehingga fakta alangkah besarnya jasa orangtua terhadap anak. jasa yang tak hendak sempat bisa terbayarkan!

terlebih bila si anak melontarkan perkata ‘toh aku tak memohon dilahirkan’ karna menolak mengasuh orangtua, jelas perihal ini amat tak dibenarkan. “kita tersedia karna takdir allah, dan juga kedudukan orangtua amat besar dalam perihal ini. bayangkan seandainya kalian ditakdirkan sehingga kera, semisal. hingga telah sepatutnya kami bersyukur ditakdirkan allah bagai manusia yang mulia, seusai itu bersyukur pula berkah orangtua kami dirawat hingga besar. maksudnya di sana tersedia peluang buat kami bisa masuk surga, ialah dengan berbuat baik terhadap kedua orangtua kita, ” urai pendiri dan juga pengurus yayasan al - hikmah, jakarta ini.

ruang lingkup berbuat baik terhadap orangtua sangat besar. antara lain serupa yang tercantum dalam ayat 23 qs al - israa, ialah dengan mengucapkan perkataan yang baik, perkataan yang tak menyakiti perasaannya, danmemperlakukan keduanya dengan lakukanan yang baik. bisa pula dengan penuhi hak - hak orangtua, baikhak modul, hak safety, hak ruhiyah, hingga melindungi perasaan dan juga ketenteraman.

bicara mengenai modul juga sesungguhnya tak sangat berarti untuk orangtua, sebab semakin menjadi lanjut umur semakin menjadi sensitif pula mereka. menyenangkan batinnya, perasaannya, dengan tips memberikan hati kami terhadap mereka, berbagi atensi yang besar buat mereka, sebenarnya jauh lebih diperlukan orangtua dibanding modul. sepanjang kami sanggup, usahakan penuhi kebutuhan modul orangtua. tetapi, apabila di luaritu juga, ingatlah, allah bukanlah memberatkan seorang di luar kesanggupannya.

hingga kapan?
acapkali terjalin salah penafsiran ataupun ketidak lebihcocokan dalam mengerti birrul walidain. sebagian mengerti, keharusan berbuat baik dan juga mengasuh kedua orangtua cumalah sebatas sang anak ini belum menikah. hingga - hingga, kala ia telah berkeluarga, terlebih telah mempunyai anak, seolah - olah telah tak lagi berkeharusan buat berbuat baik terhadap kedua dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya .

sementara itu tak serupa itu. “keharusan berbuat baik terhadap kedua orangtua itu sejauh kenasiban kita, bukan sejauh kenasiban orangtua kita. sehingga sekalipun kedua orangtua telah wafat, kami tetap berkeharusan buat berbuat baik terhadap mereka. sebab, kami tetap nasib, ” ujar suami dari aan rohana, lc, ini dengan tegas.

dalam sebuahhadits dikisahkan, seseorang pemuda anshar menanyakan terhadap rasulullah saw, karna kedua dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya telah wafat, apakah ia tetap berkeharusan buat berbuat baik terhadap mereka? sementara itu sepanjang dan juga bapaknya -  ayah dan juga bundanya' href='ibu dan juga bapaknya'>ibu dan juga bapaknya bapaknya'>ibu dan juga bapaknya nasib pemuda ini senantiasa berbuat baik terhadap mereka. lalu jawab rasulullah, kalian senantiasa berkeharusan buat berbuat baik terhadap kedua orangtuamu sekalipun mereka telah wafat.

ustadz hasib menguraikan gimana kami bisa berbuat baik di dikala orangtua telah tiada. kesatu, mendoakan kedua orangtua, ialah doa yang sifatnya universal, serupa “ya allah limpahkanlah rahmat terhadap mereka, luaskan kubur mereka, peruntukan kuburan mereka serupa halaman surga, mudahkanlah hisabnya, masukkanlah mereka ke dalam surga - mu. ” kedua, meminta ampunan buat kedua orangtua, ialah doa yang lebih tertentu memohonkan ampunan atas dosa dan juga kesalahan orangtua. ketiga, melakukan janji - janji kedua orangtua yang tak sempat mereka laksanakan. keempat, menghormati dan juga memuliakan sahabat - sahabat orangtua. terbaru, menyambung silaturrahim dengan keluarga besar kedua orangtua kita.

dengan begitu, bahwa terhadap kedua orangtua yang telah wafat aja kami tetap diharuskan buat berbuat baik, terlebih di dikala kedua orangtua kami tetap nasib? semacam itu sebab, keharusan berbuat baik terhadap kedua orangtua ini dituntut sepanjang kami nasib, entah itu ketika orangtua tetap gagah, dikala mereka lanjut umur, terlebih lagi hingga mereka meninggalkan dunia ini. (rahmi rizal)

ayo kami miliki tiket surge itu






( sumber: tolongberbagiya. blogspot. co. id )
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90