[Kisah Nyata] Wahai Para Ibu Berhati Hatilah Dengan Perkataanmu Saat kamu Sedang Marah!

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Suatu hari, saya sedang membersihkan rumah. Tba-tba ank llaki sya dtang, ia ttap kcil wktu itu, ia mnjthkn stu hasn yg terbuat dari kaca, serta pecah.
Saya sangatlah marah ketika itu. Sebab hiasan itu amat mahal harganya. Bunda saya telah menghadiahkannya serta saya amat menyukainya, maka saya menjaganya dengan amat baik...




Sebab terlalu marah, saya melontarkan kata-kata: "Semoga kalian tertimpa dinding bangunan serta tulang-belulangmu hancur!"

Berbagai tahun berlalu, saya lupa bakal doa itu, saya pun tidak menganggapnya penting, serta saya tidak tau bahwa nyatanya doa itu telah naik ke atas langit...

Anakku lelakiku itu serta saudara-saudarinya yang lain terus besar. Rasanya, dialah yang paling saya cintai dari anak2ku yang lain. Dialah yang paling saya khawatirkan. Ia pula yang paling mengabdi kepadaku dibandingkan saudara/i nya yang lain. Dirinya telah tamat belajar, bekerja, serta telah waktunya untuk saya mencarikannya pasangan...

Ayahnya mempunyai suatu  gedung tua yang hendak direnovasi.

Maka pergilah anakku bersama ayahnya ke gedung itu. Para pekerja telah siap-siap untuk merenovasinya..

Ditengah-tengah aktivitas mereka, anakku berangkat agak jauh dari ayahnya, para pekerja tidak mengenal bahwa ada ia disana, bangunan yang sengaja dirobohkan untuk direnovasi itu jatuh menimpanya...

Anakku berteriak sampai suaranya tidak terdengar lagi. Semua pekerja berhenti. Mereka ketakutan! Mereka khawatir!

Mereka menyingkirkan dinding yang menghimpit anakku itu dengan susah payah serta segera terbuktigil
ambulans.

Mereka tidak bisa membawa badan anakku. Ia remuk. Semacam kaca yang jatuh, pecah berkeping-keping...

Mereka membawanya dengan amat susah serta segera memindahkannya untuk pertolongan lebih lanjut.. . Ketika ayahnya menghubungi saya untuk mengadukan faktor itu, seakan Allah merilis kembali apa yang telah saya doakan untuknya dahulu ketika ia kecil...
Saya menangis sampai jatuh pingsan. Ketika sadar, saya berada di rumah sakit.. Serta saya meminta untuk menonton anak saya...

Ketika menontonnya, ah! Andaikan aku tidak menontonnya dalam keadaan sebegitu... Saya menontonnya, seolah-olah Allah mengatakan " Ini doamu kan? Telah saya kabulkan seusai sekian lama; doa orang tua itu mustajab, serta kini Aku bakal mengambilnya..."

Ketika itu, jantung saya seakan berhenti berdetak...

Anak saya menghembuskan nafas terbarunya...

Sembari berteriak serta menangis saya mengatakan:

Andaikan ia nasib lagi! Tidak mengapa apabila dirinya hancurkan semua perabot rumah...

Asalkan saya tidak kehilangan ia...

Andaikan saja lidah saya ini terpotong serta tidak mendoakannya sebegitu!

Andaikan... Andaikan... Andaikan... Namun, andaikan kalimat 'andaikan' ini berkegunaaan...

Rslah trhdap pra ib: jngn trbru-bru mndakn ankmu ktika sdang mrah...

Berlindunglah terhadap Allah dari godaan setan,... Apabila kalian ingin memukulny, pukul aaja, tapi jangan mendoakannya macam-macam, jadi kalian bakal rugi semacam saya...

Saya menuliskan ini dengan airmata yang membanjir...

Andaikan ruhku pun turut bersamamu, nak. Sampai saya bisa beristirahat dari kepedihan yang saya rasakan sepeninggalmu...

Faidah:

Doa bunda mustajab untuk anaknya, apakah isinya kebaikan alias kekurang baikan. Kami tentu sayang terhadap anak kita. Sebandel apapun anak kami doakan kebaikn saat amarah memuncak. Bukan malah mendoakan kejelekan.

Tolong Sebarkan Keseluruh Wanita, Doa Itu Bakal Terjawab, Meski Seusai Sekian Lamanya. Semoga Bisa Diambil Hikmahnya...



sumber : semua-sehat.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90