ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Seorang anak yang durhakar terhadap ibunya. Dirinya selain
suka teriak-teriak di ajahnya,
akan tetapi suka mencaci-maki.
Ibny yng tlah tua, tdak
jrngkli brdoa trhdap Allh SWT spaya Allah meringankan kekerasan serta kekejaman
anaknya. Dirinya menjadikan ibunya sebagai pesuruh yang menolong serta
mengurusi semua kebutuhannya, sedangkan
ibunya sendiri tidak membutuhkan pengurusan serta bantuannya. Alngkh tdak jrang
air mtny mnglir di kdua ppny, berdoa terhadap Allah SWT supaya belahan hatinya
mendapat anugerah jadi menjadi anak yang mengabdi pada orang tua.Pada
sebuahhari si-anak menemui ibunya dengan raut wajah beram yang terkesan dari
colot mata serta alis yang menyatu. Si-anak berteriak-teriak cocok di wajah
ibunya, “Apakah bunda tidak menyiapkan makanan ku?Dngan sgera ibnya mmprsipkn srta
mnghdngkan mkanan si-ank. Bkal ttapi, ttkala si-ank mnonton mkanan yng tdak
diskai, bkan msih makanny, ttapi malah ia lemparkan ke tanah.
Si-anak marah serta mengatakan dengan nada yang kumprang,
“Sungguh, aku kena musibah dengan wanita yang telah tua renta, aku tidak tahu,
kapan aku dapat berlepas diri tua renta ini.” Ibunya menangis seraya
mengatakan, “Wahai anakku, takutlah kalian terhadap Allah terhadapku. Tidakkah
kalian takut terhadap Allah? Tidakkah kalian takut bakal murka serta
kemarahanNya?”. Sebab mendengar kata-kata ibunya tersebut, maka kemarahan
si-anak pun terus menjadi, si-anak memegang baju ibunya serta mengangkatnya.
Dirinya mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, aku
tidak mau dinasihati. Bukan aku yang mesti dibilang wajib bertakwa terhadap
Allah.”ank durhaka.
Kmudian s-ank mlmpar ibnya yng tlah tua rnta itu. Ibnya-pn
jtuh tersungkur. Tangis ibunya bercampur dengan tawa si-anak yang penuh dengan
kepongahan seraya mengatakan, “Ibu tentu bakal mendoakan kecelakaan bagiku.
Bunda mengira Allah bakal mengabulkannya.” Kemudian si-anak keluar rumah sambil
mengolok-olok ibunya. Sementara sang ibu, ia berlinangan air mata kekecewaan,
menangis siang serta malam tiada henti
Adapun anaknya, dirinya berangkat menaiki mobilnya. Brgmbira
srta brsuka cta smbil mndngrkn musik yang ia anggap keenjoyan dalam nasibnya.
Si-anak melaju dengan mobil yang ramai sebab suara musiknya. Dirinya lupa bakal
apa yang telah dirinya lakukan terhadap ibunya yang sejak kecil memelihara, membesarkan
dengan kasih sayang. irnya mnngglkan ibnya dlam kadaan brkcewa ati sndrian,
htinya mnelan rsa skit, mengalami kekecewaan yang sangat mendalam.
Tatkala mobilnya melaju di jalan raya dengan kecepatan
membabi buta, tiba-tiba ada seekor fauna berada di tengah jalan. Dirinya
terguncang serta kehilangan keseimbangan. Dirinya mencoba untuk mengendalikan
situasi, bakal tetapi tidak ada jalan keluar dari takdir. Clkalah, obil yng
mlaju dngan kcepatan tnggi trsebut trjungkal, mrngsk kluar jlan, tanpa ia
sadari, ada potongan logam mobil yang masuk ke dalam perutnya, tetapi dirinya
tidak seketika kehilangan nyawanya. Allah SWT menangguhkan kematiannya. Dirinya
berpindah dari operasi satu ke operasi yang lain, sampai akhirnya terbaring di
tempat tidur, tidak dapat bergerak sama sekali. (Aqibah Uquq al-Walidain, hal.
69-71.)