Kebanyakan Menganggapnya Biasa dan Wajar, Inilah Tujuh Hal yang Bisa Membuat Wanita Durhaka Setelah Menikah

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pernikahan indah pasti m enjadi mimpi bagi setiap wanita. Apalagi lagi kalau mereka memperoleh suami sholeh yang bisa mengajar mereka ke jalan Allah SWT. 




Jadi pernikahan menjadi sebuahketersanjungan dunia dan akhirat. Tapi, nyatanya pernikahan yang diidam-idamkan bisa menjadi awal dari masuknya wanita menuju jurang neraka sebab lakukanan durhakanya terhadap suami.Mungkin tak sedikit wanita yang tak menyadari bahwa ada beberapa perbuatan mereka terhadap suami yang justru menjerumuskannya ke neraka. Faktor yang dianggap biasa untuk dilakukan tenyata ada yang dilarang dalam Islam. Berikut ini merupakan 7 faktor yang bisa buat wanita menjadi durhaka seusai menikah.

1. Menuntut Keluarga Yang Ideal dan Sempurna
Tidak sedikit wanita yang membayangkan sebuah pernikahan yang indah. Bahkan di antara mereka ada yang mengharapkan kenasiban selayaknya yang ada di sinetron alias novel-novel fiksi seusai menikah. Semacam nasib berkecukupan, tersanjung, tak repot dan bisa melakukan apapun yang diharapkan. Fotoan yang demikian lah yang akhirnya membikin mereka terobsesi untuk mempunyai keluarga yang ideal dan sempurna.

Tetapi, ketika membayangkan faktor tersebut wanita cendrung tak memikirkan persoalan keuangan, kelelahan, dan segudang problematika dalam sebuah rumah tangga. Nah, ketika harus menghadapi situasi susah tersebut maka mereka tak lebih bisa untuk menerima kondisi. Faktor ini biasanya bakal membikin wanita suka menuntut supaya suaminya bisa membina keluarga mereka sesuai dengan fotoan ideal yang diimpikan sebelum menikah.

Solusi paling baik supaya wanita tersebut tak menjadi durhaka seusai menikah merupakan meningkatkan pemahaman yang utuh tentang problematika yang ada di dalam rumah tangga sebelum menikah. Itu bisa dilakukan dengan sharing terhadap lembaga perkawinan alias anak buah keluarga yang berpengalaman.

2. Nusyus (Tidak Taat Terhadap Suami)
Nusyus merupakan sikap membangkang, tak patuh dan tak taatnya seorang wanita terhadap suaminya. Wanita yang suka melanggar perintah suaminya ini bisa dikategorikan sebagai wanita durhaka. Tak sedikit sikap yang menunjukkan bahwa seorang wanita menjadi durhaka terhadap suaminya, antara lain menolak ajakan suami ketika mengajaknya tidur, menghianati suami, memasukkan orang yang tak disukai suami ke dalam rumah.

Tidak hanya itu ssja, nyatanya lalai dalam melayani suami juga tergolong sikap nusyus. Menghambur-hamburkan uang dan berkata kasar terhadap suami, menyakiti suami dengan tutur kata yang kurang baik, keluar tanpa izin, dan menyebarkan aib dan rahasia suami juga bisa menjerumuskan wanita menjadi seseorang yang durhaka. Untuk itu, menjadi seorang istri haruslah bisa menempatkan ketaatan terhadap suamu di atas segala-galanya. Tetapi bukan ketaatan dalam kedurhakaan terhadap Allah SWT.

3. Tak Suka Terhadap Keluarga Suami
Tidak sedikit wanita yang mengharapkan supaya semua perhatian dan kasih sayang suami hanya untuk dia seorang. Perhatian si suami ini tak boleh terbagi meskipun dengan orang tua suaminya. Padahal sebetulnya suami juga harus mengabdi dan memuliakan orang tua khususnya ibunya.

Kecemburuan tersebut bisa terkesan ketika mereka mereka tinggal di rumah orang tua si suami. Si wanita bakal mengganggap bahwa bunda mertuanya itu merupakan pesaing mutlak dalam memperoleh cinta, dan perhatian dari sang suami. Sebab rasa cemburunya tersebut membikin istri berani menghina dan melecehkan orang tua
data-adsbygoogle-status="done" style="display: block; height: 90px;">

suaminya. Bahkan sering, ia berani untuk meminta suaminya berbuat durhaka terhadap orangtuanya.

Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya supaya lebih menyukai keluarga istrinya. Itulah yang mendasari ia untu menjauhkan suami dari keluarganya dengan beberapa cara. Tetapi, pada dasarnya ikatan sebuah pernikahan itu tak hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan tetapi juga antar keluarga. Untuk itulah antara suami dan istri harus menjaga hubungan baik dengan keluarga masing-masing dan sebaliknya.

4. Tak Bisa Menjaga Penampilannya
Tidak sedikit istri yang berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah. Keadaan sebaliknya justru terjadi ketika dia berada di hadapan suaminya. Ia tak peduli dengan tubuhnya yang kotor, hanya memakai pakaian seadaannya, rambut tak tertata, jangankan memakai parfum terkadang bau dapur yang menyengatlah yang tercium di hidung suami.



Sebetulnya, faktor semacam ini tak patut untuk dipelihara. Bisa jadi, ketika semakin menerus dilakukan maka bakal membikin suami menjadi tak betah di rumah. Ia bakal lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah. Untuk itu, berhias semestinya hanya ditunjukkan terhadap suami dan janganlah memamerkan kecantikan di khalayak umum sebab hanya suamilah yang berhak untuk menonton suami itu.

5. Mengungkit-Ungkit Kebaikan
Semua orang pasti sempat melakukan sebuah kebaikan, tanpa terkecuali seorang istri. Tetapi, kebaikan tersebut justru bakal menjadi persoalan ketika kebaikan itu diungkit-ungkit di hadapan suami dalam rangka pamer alias riya. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menghapus (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya setidak sedikit tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang menyesal itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]

6. Sibuk di luar rumah
Menjadi seorang wanita karir terbukti tak dilarang dalam Islam selama memperoleh izin dari suami. Tetapi, ketika si istri terlalu tak sedikit melakukan kesibukan di luar rumah itulah yang tak diperbolehkan. Terlebih lagi apabila kesibukan tersebut membikin istri melalaikan tugas dan tanggung jawabnya .

Ketika suami pulang ke rumah dari bekerja, lalu mendapati semua pekerjaan belum terberakhirkan dengan baik bakal membikin hubungan rumah tangga menjadi tak baik. Bila terjadi semakin menerus bakal membikin si suami tak betah berada di rumah. Ketika wanita tak bisa menjalankan tanggung jawab dan keharusannya sebagai istri maka ketika itulah ia menjadi seorang wanita yang durhaka sebab lalai terhadap tugasnya.

7. Cemburu Buta
Perasaan cemburu terbukti menjadi tabiat wanita yang menjadi ekspresi cinta. Tetapi, ketika perasaan cemburu tersebut tak beralasan dan telah keterlaluan bakal membikin rasa cemburu ini berubah menjadi cemburu yang tercela.

Biasanya, cemburu yang diisyaratkan oleh istri merupakan cemburu sebab kemaksiatan yang dilakukan oleh sang suami semacam berzina, zalim, alias lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Apabila tersedia tanda-tanda yang membenarkan faktor ini maka faktor tersebut merupakan sebuah cemburu yang terpuji. Tetapi, apabila hanya sebuah dugaan belaka tanpa bukti dan fakta maka inilah yang kemudian menjadi cemburu yang tercela.

Itulah 7 faktor yang bisa membikin wanita menjadi durhaka seusai menikah. Untuk itu, sebagai seorang wanita kami harus sanggup belajar menjadi istri yang baik dan sholehah supaya tak menjerumuskan diri dan suami ke celah neraka.

Semoga ada hikmah yang bisa dipetik dari ulasan kami di atas , terima kasih kami ucapkan telah menyenpatkan diri untuk membaca…
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90