3 Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di Alam Kubur, Ternyata Tak Seperti yang Kita Tahu Selama Ini

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Hidup terbukti opsi, tetapi kematian adalah pasti. Faktor ini menjadi ketetapan bahwa hanya Allah SWT sajalah yang bakal abadi selama-lamanya. Apabila malaikat maut telah menjemput, maka manusia bakal kembali terhadap Rabb yang telah menciptakannya.Tetapi sebelum akhirnya kembali terhadap Allah, manusia terlebih dahulu bakal memasuki alam kubur. Di alm inlah dua mlikat Allh ykni Mnkar dn Nkir mmbrbgi prtnyan trhdap jsad yng kmbli brsatu dengan roh tersebut.

Dua Malaikat ini datang saat langkah ketujuh dari orang terbaru yang meninggalkan kuburan. Rsulullah SAW mngftokan bhwa dua mlaikat in bgitu mnyrmkan dngan tbuhnya htam lgam, mta bru trblalak, sura mlaikat in bgai petir. Keduanya kemudian mempertanyakan beberapa faktor yang menjadi penentu dimana selanjutnya arwah mereka ditempatkan.

Rsulullah s.a.w brsabda: Apbla si mti dkbrkn, dtnglh kpdnya dua Mlikat htm lgm, lgi bru matanya, slah stu di antrnya disbut dngan nama Munkar” dan yang satu lagi disebut dengan nama “Nakir”, (lalu keduanya mendudukan si mati itu seusai dikembalikan rohnya ke dalam jasadnya). Kemudian mereka menyoalnya: Apa yang sempat engkau katakan tentang orang ini (Muhammad s.a.w)?

Tiga Pertanyaan di dalam Kubur
Dirwyat olh Bkhari dn Mslim dri hdits Al Brra’ bin ‘Azib, apbila serang myit tlah dhdapkan pda alam akhirat, maka bakal datang padanya dua malaikat (yaitu malaikat Munkar dan Nakir) yang bakal bertanya terhadap sang mayit tiga pertanyaan. Ketiga pertanyaan tersebut adalah

Pertama “Man Robbuka?”…Siapakah Robbmu?

Kedua, “Wa maa diinuka?” … dan apakah agamamu?

Ketiga, “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” … dan siapakah orang yang telah diutus di antara anda ini?

Saat tetap hidup di dunia, pertanyaan ini pasti begitu mudah untuk dijawab. Man Rabbuka alias siapa Tuhanmu jawabnya pasti Allah SWT. “Wa maa diinuka?”
(apakah agamamu?) Jawabannya pasti saja Islam.

Sedangkan “Wa maa hadzaar rujululladzii bu’itsa fiikum?” (dan siapakah orang yang telah diutus di antara anda ini?) jawabnya adalah Nabi Muhammad SAW.

Tetapi ini tak bakal semudah menjawab ketika di alam barzah. Apabila simayit  adalah orang yang tak beriman dan bertaqwa terhadap Allah, maka dirinya tak bakal sanggup menjawab ketiga pertanyaan tersebut, mesikipun dirinya hapal semasa dunia.



Orang yang bisa menjawab, hanya orang yang bisa membuktikan itu ketika Ia tetap hidup di dunia. Itu pun harus dibantu doa oleh saudara-saudaranya yang tetap hidup dan baru saja meninggalkan pekuburan.

Maka Allah bakal menguatkan lidah mayit tersebut jadi sanggup menjawab pertanyaan dari dua malaikat yang diutusnya.

Tiga pertanyaan ini disebut juga dengan fitnah kubur. Dalam tanya-jawab inilah penentuan hidup si mayit ke depannya.

Dlam sutu  rwyat disbtkan apbila myit skses mnjwab, mka arwhnya bkal dmsukkan dtmptkan ditaman surga. Siapa yang selamat di alam kuburnya, maka Ia bakal selamat selama-lamanya.

Dan pada satu riwayat oleh Abu Daud bahawa Tuan s.a.w bersabda: “Lalu diseru oleh penyeru dari langit katanya: Sungguh benar hamba-Ku, maka bentangkanlah kepadanya satu hamparan dari Syurga, dan pakaikanlah dirinya pakaian dari Syurga, dan bukakanlah baginya suatu  pintu ke Syurga.”

Sementara bagi yang tak bisa mejawab pertanyaan ini, maka Allah bakal menempatkan roh dari mayit tersebut ke ‘Asfala Safilin’, yakni tempat arwan dari golongan serendah-rendahnya manusia.

Di sana manusia bakal mengalami beberapa macam siksa kubur sebelum akhirnya dimasukan ke neraka pada akhirat kelak.

Dan menurut satu riwayat oleh Abu Daud: Lalu diseru oleh penyeru dari langit katanya: Sesungguhnya orang itu berdusta maka bentangkanlah kepadanya satu hamparan dari Neraka, dan pakaikanlah dirinya pakaian dari Neraka, dan bukakanlah baginya suatu  pintu ke Neraka.

Rasulullah s.a.w. bersabda lagi:

Llu dtang kpdanya strsnjngn dri bhang Nraka dn udra pnasnya; kmdian dprinthkan bmi agr mengapitnya lalu bumi mengapitnya jadi berselisih tulang-tulang rusuknya, maka tinggallah ia dalam azab itu semakin menerus ke masa Allah bangkitkan dirinya dari kuburnya.” (Abu Hurairah r.a)

Mengingat hebatnya tanya-jawab di kubur, setiap manusia butuh mempersiapkannya sejak semasa hidup. Pastinya  dengan mengamalkan suruh aliran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW.

Wallahualam bissawab.

Semoga tulisan ini bisa meningkatkan keimanan saudara muslim saat Ramadhan. Terimakasih telah membaca.

Sumber: infoyunik.com
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90