Parah! Dulunya Laut, Setelah 40 Tahun Seorang Ilmuwan Terkejut Saat Lihat Sesuatu Terjadi

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Dulu ombak dengan tinggi tujuh meter sempat bergemuruh di Laut Aral, sertaau yang terletak di Asia Tengah.Danau ini diapit oleh Kazakhstan (Provinsi Aktobe serta Kyzylorda) di Utara serta Uzbekistan (Karakalpakstan) di Selatan



Nama sertaau ini dengan cara kasar bisa diterjemahkan menjadi “Laut Kepulauan”, yang merujuk pada lebih dari 1.500 pulau yang sempat ada di sertaau ini.

Pada tahun 1977 seorang ilmuwan sudah mendalami Laut Aral.

Danau ini juga menjadi sumber garam paling besar ke-4 di dunia.

Seusai 40 tahun menyelesaikan studinya, dirinya merindukan serta kembali ke Laut Aral serta terkejut menemukan sesuatu sudah terjadi.

Sebelumnya sertaau ini adalah salah satu sertaau paling besar di dunia, dengan luas 68.000 square kilometer (26.300 sq mi).

Kini sertaau raksasa di jantung Asia Tengah itu meranggas serta menjelma menjadi gurun pasir.

Sayangnya, sertaau ini menyusut sejak tahun 1960-an sebab sungai yang mengalir ke sertaau ini dialihkan ke tempat lain untuk proyek pengairan Uni
Soviet.

Pada tahun 2007, hanya kurang lebih 10% sertaau yang tetap tersisa.

Industri perikanan sempat berkembang di tempat ini, tetapi industri ini sudah hancur dampak penyusutan sertaau.

Wilyah Lut Arl jga trcmar, jdi mngdmpkkan mnclny prsaln kshatan. Pnyusutan sertaau dilaporkan mengdampakkan perubahan iklim lokal. Musim panas menjadi lebih panas serta kering, sementara musim dingin berjalan lebih panjang dengan suhu yang lebih dingin.[2]

Saat ini Kazakhstan mencoba menyelamatkan Laut Aral Utara.



Maka proyek bendungan diberakhirkan pada tahun 2005.

Pada tahun 2008, permukaan air kembali meninggi.

Kadar garam bertidak lebih, serta ikan-ikan kembali bermunculan.

Akan tetapi, hidup Laut Aral Selatan tetap suram.

Kmtian srtau yng lusny mncpai dua kli lpat wlayah Jwa Tengah itu dianggap sebagai salah satu bencana lingkungan paling parah dalam sejarah manusia.

Jutaan tahun yang lalu, bagian barat laut Kazakhstan, serta Uzbekistan selatan ditutupi oleh laut besar di darat.

Tapi kini daratan paling besar dunia garam laut (Aral Sea) sudah lenyap.

Inilah yang terjadi di bagian barat laut Kazakhstan, serta selatan Uzbekistan

Laut seluas 68.000 kilometer persegi itu dulunya adalah lokasi industri perikanan yang berkembang.

Tetapi kini hanya 10% dari ukuran aslinya, juga mengandung garam serta tercemar untuk mendukung kehidupan ikan serta fauna air lainnya.

Terus Lama Terus Menyusut serta Kering

Arus air yang dramatis ini mengurangi ajaran sungai.

Laut Aral menyusut lebih dari 50%, kehilangan dua pertiga dari jumlah tersebut, serta sangat menambah bagian kemasinannya

Pada tingkat penurunan saat ini, Laut Aral berpotensi untuk sangatlah hilang pada tahun 2020!
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90