ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Aku serta suamiku telah menikah setahun lebih. Sebetulnya, kenasiban kami biasa saja, seusai pacaran berbagai waktu kami merencanakan pernikahan. Sebab kami lahir di desa, biasanya cuman butuh mendaftarkan diri di KUA saja, tak mengadakan pesta apapun.
Kami juga tak berencana begitu cepat punya anak, seusai menikah setahun, suamiku akhirnya mendapat kenaikan gaji serta dapat menabung sedikit. Ditmbh dngan ung pnjaan ke snak sadara, akhrny kmi mmbeli rmah kcil. Di hari kami memperoleh kunci rumah kami, suamiku memelukku serta mengatakan, "Istipsu, aku berjanji bakal memberbagi keluarga tersanjung, mulai sekarang, kami punya 'rumah' yang sebetulnya, kalian wajib bersiap, aku bakal berjuang, kalian wajib jaga kesehatan, kami bakal segera punya anak Aku mengangguk tersanjung mendengar semua ini.
Aku tak tahu apa aku yang salah, alias suamiku yang tak sama, sejak kami membeli rumah, sebab wajib mengembalikan uang pinjaman, ekonomi kami terbukti lebih susah serta lebih tak sedikit tekanan. Tapi sejak itu, suamiku tak jarang
mengatakan wajib lembur, awalnya aku pikir lembur semacam biasa, tapi dirinya wajib lembur setiap hari, serta pulang larut hingga jam 1 alias jam 2 subuh. Sepulang kerja, ia langsung berangkat mandi serta tak sempat perhatikan aku, kemudian ia tentu langsung mencuci
bajunya.
Hari itu aku pulang kerja lebih cepat serta menantikan di depan kantornya. Nyatanya, suamiku sangatlah tak lembur! Begitu jam pulang kerja dirinya langsung keluar kantor serta mengendarai sepedanya, tapi ia tak pulang ke rumah. Faktor ini membikin aku terus yakin ia selingkuh! Apalagi ia pulang langsung mandi serta cuci baju sebab takut aku mencium wangi wanita lain.
Tapi kemudian aku menonton dirinya masuk ke suatu restoran barbeque. Aku waktu itu diam di sebrang jalan memperhatikan, aku menonton dirinya keluar dengan baju putih serta mulai terbuktigang daging. Suamiku terbukti sempat bilang dulu dirinya suka terbuktigang daging di rumahnya serta semua orang bilang sertaging panggangannya itu enak. Menontonnya sedang terbuktigang disana, aku mulai meneteskan air mata. Ak mmtskan untk mnybrngi jlan srta dduk di rstranny. Sorang pgawai menanyakan apa yang mau aku pesan, aku cuman mengatakan. Aku mau segelas minuman, tolong antarkan ke koki yang sedang terbuktigang daging.
Pgwai it mrsa anh, ttapi msih mprbatny, sat mnrima mnuman itlah, sumku mmbwa kpalanya serta menonton aku, lalu meminum habis minuman itu serta langsung menghampiri aku. Sayang, kenapa kalian dapat datang kesini? Aku langsung memeluknya serta mengatakan, Aku tunggu kalian pulang kerja.
Malam itu suamiku membahas semuanya, ia punya performa terbuktigang serta tak merasa lelah, dirinya cuman ingin menghasilkan sedikit uang tambahan. Ak mngtakan pda sumku, Ak bmbng knapa klian stiap plang lngsug mndi srta cci bju, nytny kaian takut aku mencium aroma asap serta daging, aku malahan mengira kalian punya perempuan lain, sehingga kali ini aku berangkat mencari kalian Suamiku kemudian memelukku serta mencium keningku, Mana mungkin? Kalian merupakan wanita paling sempurna buat aku, nggak ada orang yang dapat menggantikannya!